MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II

MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II - Hallo Pemimpi Buku Tafsir Mimpi, Pada Artikel kali ini kita akan membahas mengenai MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II, bagi kalian yang baru saja bermimpi tentang hal itu kami telah mempersiapkan jawaban dari mimpi kalian semoga bisa mendapatkan solusi terbaik dan bisa mengambil hikmah didalamnya. mudah-mudahan isi dari postingan Artikel MIMPI KIAMAT, yang kami tulis ini dapat membuat teman-teman puas. Oke ya, selamat membaca.

Judul artikel : MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II
link : MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II

Jangan lupa untuk membaca juga


MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II

Kisi2mimpi.blogspot.com - Mimpi yang dianggap sebagai kembang tidur ternyata mempunyai beragam tafsir dan arti lho sobat. Percaya atau tidak, itu tergantung dari penilaian orang dan pribadi diri kita sendiri yakni orang yang mengalami mimpi tersebut.
Arti mimpi itu sendiri juga berbagai macam. Apa yang kita alami saat mimpi ternyata mempunyai arti-arti tersendiri yang menyimpan misteri. Kembali lagi pada diri kita untuk percaya atau tidak
Dreams are considered as a sleeping flower turned out to have a variety of tafseer and meaning lho buddy. Believe it or not, it depends on the judgment of the person and the person we are, the person experiencing the dream.
The meaning of the dream itself is also various. What we experience when the dream turns out to have its own meaning that holds the mystery. Back again to us to believe it or not
Mimpi sudah lama dipercaya membawa pesan-pesan mistis yang sanggup memberi haluan besar kepada manusia. Mimpi baik, mimpi buruk hanyalah satu dari triliunan takwil, tafsir, personifikasi makna arti dan refleksi dari realitas. Secara psikologi dan spiritual mimpi berguna untuk menautkan masa silam, hari ini dan esok nanti. Sebab, ketika seseorang bermimpi, sewaktu-waktu sukmanya dapat pergi dan putus dari raga. Tuhan tidak mungkin mentransplantasikan sesuatu yang mubazir dan sia-sia termasuk menciptakan mimpi.
Dreams have long been believed to bring mystical messages capable of giving man great direction. A good dream, a nightmare is only one of trillions of takwil, interpretation, personification of meaning and reflection of reality. Psychologically and spiritually useful dreams to link the past, today and tomorrow. Because, when a person dreams, at any time sukmanya can go and break from the body. God can not transplant anything wasteful and futile including creating dreams.
Sebagai suara nubuwwah di masa depan, mimpi terkadang mengarahkan jalan sejarah suatu bangsa. Mimpi termasuk wilayah pengalaman pribadi, ia merupakan fenomena universal dan memainkan peranan penting dalam pembentukan kebudayaan manusia. Hampir dapat dipastikan, semua orang pernah bermimpi. Sepanjang catatan sejarah manusia, mimpi dan penafsirannya telah mengilhami orang-orang suci dan para nabi, penyair serta raja-raja, maupun para filosof. Namun tidak semua mimpi adalah benar dan otentik.
As a nubuwwah voice in the future, dreams sometimes direct the course of a nation's history. Dreams include areas of personal experience, it is a universal phenomenon and plays an important role in the formation of human culture. Almost certainly, everyone ever dreamed. Throughout the records of human history, his dreams and interpretations have inspired the saints and prophets, poets and kings, as well as philosophers. But not all dreams are true and authentic.


BERIKUT TAFSIR / MAKNA / ARTI MIMPI KIAMAT MENURUT TAFSIR ISLAM BAG-II

Di Kota 'Akka, kami diberi tahu oleh al-Hasan ibn Bakir dari Abu Ya'qub Ishaq ibn Ibrahim al-Adzra'i dari Abdurrahman ibn washil bahwa Abu 'Ubaid at-Tastari berkata, "Aku bermimpi seolah-olah hari kiamat telah tiba, dan sesungguhnya semua manusia telah dikumpulkan -mahsyar. Lalu tiba-tiba datanglah malaikat penyeru yang berseru, 'Wahai manusia, siapa yang termasuk dari golongan orang-orang yang kelaparan di dunia, maka pergilah untuk makan!' Maka berdirilah manusia satu-persatu, kemudian aku diseru, 'Wahai Abu 'Ubaid, berdirilah!' Maka akupun berdiri dan berbagai hiasan diletakkan, sehingga aku berkata kepada diriku sendiri, 'Alangkah bahagianya aku di sana!"
In the City of 'Akka, we were told by al-Hasan ibn Bakir from Abu Ya'qub Ishaq ibn Ibrahim al-Adzra'i from Abdurrahman ibn washil that Abu' Ubaid at-Tastari said, "I dreamed as if the end of the world had come , and indeed all men have been gathered -mahsyar.Suddenly there came a crying angel who cried out, 'O people, who belongs to the famine of the world, go to eat!' Then the people stood up one by one, and then I called, 'O Abu' Ubaid, stand up! ' So I stood and the various ornaments were placed, so I said to myself, 'How happy I am there!'
Di Mekah-yang senantiasa dijaga oleh Allah-, Abu al-Hasan al-Hamdani memberi-tahukan kepada kami dari Muhammad ibn Ja'far bahwa Ahmad ibn Masruq berkata, "Dalam tidurku, aku bermimpi seakan-akan kiamat telah tiba dan semua makhluk telah dikumpulkan. Tiba-tiba datanglah penyeru yang menyeru-kan shalat berjama'ah, maka berdirilah manusia dengan bershaf-shaf. Lalu aku didatangi malaikat yang lebar wajahnya sekitar satu mil. Dia berkata, 'Majulah!, dan imamilah semua manusia!' Lalu aku melihat wajahnya, dimana di antara kedua matanya tertulis, 'JibrilAminullah (Jibril kepercayaan Allah).' Kemudian aku bertanya, 'Lalu dimana Nabi saw?' Dia menjawab, 'Dia sedang sibuk mengatur jatah hidangan makan untuk saudara-saudaranya dari kaum suffah." (Kaum Shufah adalah kelompok fakir miskin yang berhijrah ke Medinah, dan juga semua orang yang ber-bijrah demi tegaknya agama Allah dalam keadaan serba kekurangan.)
In Mecca-always guarded by Allah-, Abu al-Hasan al-Hamdani informed us from Muhammad ibn Ja'far that Ahmad ibn Masruq said, "In my sleep I dreamed as if the end had come and all the beings had gathered, suddenly came the caller who shouted the congregation, then stood man with shafat, then I was visited by a wide angel of his face about a mile he said, 'Move !, and imitate all men!' Then I saw his face, which between his eyes was written, 'Gabriel Ahminullah (Gabriel of God's belief).' Then I asked, 'Then where is the Prophet?' He replied, 'He is busy arranging meal rations for his brothers from the suffah.' (The Shufahs are a poor group who migrate to Medina, as well as all who are wise in the cause of Allah's religion in a state of deprivation.)


Abu Sa'ad ra berkata, "Allah SWT berfirman, 
Abu Sa'ad ra said, "Allah Almighty says,
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا
''Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan se-seorangbarangsedikitpun...." (QS. al-Anbiya': 47) 
'' We will put on the right scale on the Day of Resurrection, then it will not be harmed as a man of any kind .... "(Surat al-Anbiya ': 47)
Oleh karena itu, barangsiapa bermimpi seolah-olah kiamat terjadi pada suatu tempat, maka di sana akan tercipta keadilan bagi semua penduduknya, sehingga orang-orang zalim yang ada di sana dituntut balas atas perbuatannya, sedangkan mereka yang dizalimi akan ditolong, karena hari kiamat adalah hari Pemutusan Perkara dan Hari Keadilan. 
Therefore, whoever dreams as if the apocalypse takes place in a place, then there will be justice for all its inhabitants, so that the unjust people who are there are required to retaliate for his actions, while those who are tyrannized will be helped, because the Day of Resurrection is day of Termination of Case and Justice Day.
Adapun mimpi melihat tanda-tanda hari kiamat, seperti: terbitnya matahari di sebelah barat dan tenggelamnya di sebelah timur, munculnya hewan bumi yang bernama dabbah al-ardh, Dajjal, atau Ya'juj dan Ma'juj; jika yang bermimpi itu seorang yang taat, maka itu adalah kabar gembira baginya, sedangkan jika yang bermimpi itu telah mengerjakan ma'siat atau akan melakukannya, maka mimpi ini adalah peringatan untuknya.
The dreams of seeing the signs of the end of the world, such as: the rising of the sun in the west and the sunset in the east, the emergence of an earth animal named dabbah al-ardh, Dajjal, or Ya'juj and Ma'juj; if the dreamer is a devout man, then that is good news for him, whereas if the dreamer has done his work or will do so, then this dream is a warning to him.
Jika seseorang bermimpi melihat hari kiamat telah tiba dan ia berdiri di hadapan Allah Azza wa Jalla, maka mimpinya itu memiliki makna konotasi yang lebih kokoh, dimana keadilan yang dimaksud akan lebih dekat dan cepat (datangnya). Demikian pula jika seseorang bermimpi melihat kubur-kubur terbelah lalu mayat-mayat keluar darinya, mimpi ini juga menandakan tegaknya keadilan.
If a person dreams of seeing the end of the world has arrived and he stands before God Almighty, his dream has a stronger connotation meaning, where the justice in question will be closer and faster (coming). Similarly, if one dreams of seeing the tombs torn apart and the corpses out of him, this dream also signifies the uprightness of justice.


Jika yang bermimpi melihat hari kiamat sedang dalam peperangan, maka itu berarti ia akan memenangkannya. 
If the one who dreams of seeing the Day of Resurrection is in war, then that means he will win it.
Adapun jika seseorang bermimpi berada di hari kiamat, maka ia akan melakukan suatu perjalanan jauh. Namun, jika dia bangkit dari kuburnya hanya seorang diri atau bersama satu orang saja, maka itu menandakan kalau ia adalah orang yang zalim. Allh SWT berfirman, 
As for if a person dreams of being on the Day of Judgment, then he will make a long journey. However, if he rose from his grave alone alone or with one person alone, then it signifies that he is a despicable person. Allh SWT said,
اُحْشُرُوا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ
"[Kepada malaikat diperintahkan], 'Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah." (QS. ash-Shaffat: 22)
"[To the angel commanded], 'Gather up to the wrongdoers and their colleagues and the worshipers whom they always worship.' (Surah ash-Shaffat: 22)
Dan jika seseorang bermimpi seolah-olah kiamat dijadikan khusus untuk dirinya sendiri, maka itu menandakan kematiannya, sebagai-mana Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa meninggal dunia (itu berarti) kiamatnya telah terjadi." (Al-Hadits)
And if one dreams as if the apocalypse was made special for himself, then it denotes his death, as the Messenger of Allah sallallahu 'alayhi wa salam said: "Whoever dies (that means) the apocalypse has taken place." (Al-Hadith)


CATATAN / NOTE
Sebahagian dari mimpi yang kita alami mungkin adalah mainan tidur (gangguan syaitan). Bergantung kepada waktu kita tidur dan kebiasaanya mimpi yang benar selalu berlaku apabila keadaan kita tidur dengan nyenyak terutama 1 jam selepas lena tidur sehingga sebelum waktu subuh. Setiap perkara yang berlaku, berserahlah kepada Qada dan Qadar kerana Allah SWT lah yang maha mengetahui.
Some of our dreams may be sleeping toys (satanic disorders). Depending on the time we sleep and the habit of true dreams is always true if we sleep soundly, especially 1 hour after the surrender of sleep so before dawn. Every applicable matter, surrender to Qada and Qadar for Allah Almighty is the all-knowing.


Begitulah penjelasan tentang MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II

Dan Sekianlah artikel MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi kalian semua. Oke ya teman-teman, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II dengan alamat link https://bukutafsirmimpi31.blogspot.com/2017/11/mimpi-kiamat-menurut-tafsir-islam-bag-ii.html

0 Response to "MIMPI KIAMAT (Menurut Tafsir Islam) BAG-II"

Post a Comment